Kaum Wanita

Tuesday, June 2, 2009

1. Apa prinsip-prinsip dan dasar terpenting yang saudari miliki sehingga memperoleh pendirian seperti saat ini?

Mahasiswi Ilkom : berusaha menerapkan nilai-nilai ideologi Islam fundamentalis, dan sampe tahap ini masih disebut ”berusaha” karena belum sepenuhnya terealisasikan.

Fauziah (Alumni SMAN 19) : berpegang teguh pada kebenaran, meski saudara, kalau salah ya tetap salah, dan dasar keyakinan saya adalah, ajaran yang disampaikan Rasululah, Al-Quran.

Tuti (Alumni SMAN 19) : Keimanan, keikhlasan, positive thinking, kalau ti pikir mungkin karena banyak cobaan yang menimpa sehingga membuat ti kuat.

Nurul (Mahasiswi) : yu nggak bisa jawab jelas sieh. Tapi menurut yu.. yang penting yu tetap percaya ma yangyu liat dan dengar langsung dan tetap pada pendirian, dan pastinya tetap ma jln Allah SWT, dan tetap dapat dukungan dari keluarga.

Lola (Alumni SMAN 19) : prinsip-prinsip itu g ada yang Aku punya. Aku ngelakui nie semua karena orangtua aja. Cuma itu yang bisa aku jawab.

Dita (Alumni SMAN 19) : prinsip dita ya jalani aja hidup ini apa adanya dengan sederhana karena sederhana tetangganya kesempurnaan. Toh pada saranya kemewahan Cuma rayap-rayap kecil yang bisa merusak kesederhanaan. Terus masalah pendirian. Berpegang teguh aja ma ajaran Islam karena Islam agama yang benar. Walapun kadang-kadang dita pribadi belum mampu untuk menegakkan pendirian di diri Dita sendiri. Terima kasih

April (Alumni SMAN 19) : Selalu bercermin siapa sesungguhnya diri kita. Jangan pernah memandang keberhasilan orang laintapi tanya pada keberhasilan yang sudah kita capai. Tanamkan dalam diri bahwa mencapai kesuksesan perlu kerja keras dan semata-mata semua Allah yang menentukan, sabar dan ikhlas dan bersyukur dengan apa kita dapatkan.

Adelina (FKM-USU) : Prinsipnya yaitu dari pengalaman. Hal yang dialami dimasa lalu bukan untuk disesali tapi jadikan pedoman dalam menghadapi kehidupan di masa depan.

2. Apa Saudari bisa menambahkannya dengan dalil-dalil?

Mahasiswi ILKOM : posisi Allah adalah sebagai Al-Khaliq (pencipta) dan Al-Mudabbir (pengatur), maka konsekuensi atas pengakuan eksistensinya dalam syahadat setiap muslim adalah terikat dengan aturannya dalam segenap aspek kehidupan..

Dita (Alumni SMAN 19) : jangan pandang siapa yang berbicara, tapi pandanglah apa yang dibicarakannya, dan nilai yang paling rendah adalah tidak bisa mengahrgai orang lain.

Tuti (Alumni SMAN 19) : Mungkin ada kaitannya dengan Q.S Al-AHZAB (69-71) dan Q.S Al-Ankabut (36-38)

Nurul (Mahasiswi FK-UISU) : menurut yu yang penting itu ketetapan hati dan penerpaan pada diri.

April (Alumni SMAN 19) : Q.S Al-Imran (16-19), Q.S Al-Baqarah : 128

3. Jika ada teman yang mengatakan bahwa anda pendiam dan tak ada yang mengatakan anda baik, apalagi terbaik. Bagaimana menurut anda?

Mahasiswi ILKOM : Biasa aja kali. Every is a special 1, dengan setiap karakter yang membedakannya dengan orang lain.. . penilaian adalah langkah awal untuk memahami, dan sikap yang sangat tidak bijak jika ada yang hanya bjibaku dalam aktifitas menilai tanpa pernah bisa memahami, sebuah ketidakbijaksanaan yang mengantarkan pada hamparan syakwasangka tak berbatas.

Tuti (Alumni SMAN 19) : Kita boleh dengarkan pendapat orang lain sebagai masukan untuk memperbaiki diri. Merasa bahagialah karena masih ada orang yang selalu memperhatikan kita itu artinya kita adalah manusia yang penting

Dita (Alumni SMAN 19) : Ya, kalau terus nyari yang ”lebih” BAIK, g akan dapat. Karena didunia ini nggak ada yang sempurna. Jadi tujuan kita adlaah cari yang terbaik, bukan yang lebih baik

Adelina (FKM-USU) : Saya hargai pendapatnya. Setiap orang punya pandangan atau pendapat yang berbeda-beda. Seiring berjalannya waktu pendapatnya juga akan beruba jika dia mengenal saya.

Nurul (Mahasiswi FK-UISU) : kalau gitu pastinya harus intropeksi diri dan terima semua pendapat itu dunk. Yang penting harus selalu sabar.

April (Alumni SMAN 19) : Berusaha untuk muhasabah dari kebaikan dan keburukan manusia hanya Allah yang tau. Dan hanya dia yang mengetahui segala kebenaran

4. Bagaimana menurut anda laki-laki dan wanita perokok?

Dita (alumni SMAN 19) : masalah ini, saya tidak bisa berkomentar lebih, karena bagi perokok seperti mereka. Rokok teah menjadi makanan pokok tersendiri. Padahal rokok itu haram dan sangat banyak mudaratnya

Adelina (FKM-USU) : Menurut saya, mereka ituorang yang tidak sayang kepada dirinya sendiri. Walaupun sebagian besar dari mereka mempunyai sikap tentang negatifnya rokok. Tapi mereka tidak mewujudkan hal tersebut menjadi sebuah tingkah laku.

Tuti (Alumni SMAN 19) : Naudzubilaminzalik. Ti benci banget laki-lak yang merokok apalagi wanita. Tu kan berbahaya untuk kesehatan dampaknya besar.

Mahasiswi Ilkom : hukumnya tidak jatuh ke haram, hanya saja agen konspirasi peruntuh imperium negara-negara digdaya seharusnya memboikot barang itu sebagai aksi pelumpuhan ekonomi dan mungkin saja juga ideologi mereka

5. Selanjutnya, ini pertanyaan sangat pribadi, dan saya mengharapkan jawabannya langsung dari saudari. Bisa kita lanjut ke pertanyaan ke 6?

6. Pernakah anda berpikir tentang pacaran dan pernikahan? Bagaimana penjelasan anda tentang pertanyaan ini?

Mahasiswi ILKOM : 2 hal yang menjadi cerminan keberadaan naluri yang tak terbantahkan oleh manusia. Keduannya berasal dari akar masalah yang sama tapi berbeda pada cabangnya, yang satu dilandaskan pada pemuasan naluri semata. Tanpa bimbingan akal, sedangkan yang kedua lahir sebagai solusi praktis atas permasalahan yang ada. Yang kedua ini (pernikahan) bukan hanya dibimbing oleh akal tapi juga wahyu.

Dita (Alumni SMAN 19) : sebagai manusia normal tentu pernah. Karena, bagi saya pernikahan adalah jembatan menuju ridha Allah dan sunat Rasul.

Adelina (FKM-USU) : Pernah, karena hal itu sangat normal bagi seorang manusia.

Tuti (Alumni SMAN 19) : pacaran g tapi pernikahan sich terlintas tapi pendidikan dan cita-cita yang sering dipikiri



7. Seperti apakah kekasih impian anda?

Mahasiswi Ilkom : Seperti mush’Ab bin umair yang tetap tenang dalam ancaman tombak. Atau anas bin nadhr yang tak kehilangan akalnya dibawah kelebatan pedang... tapi sekali lagi, every1 is a special 1, sekarang tak ada lagi mush’ab atau anas. Dan menyadari diri tuk mampu menjadi sehebat sumayyah. Mungkin masih ada seseorang yang mampu menjadi dirinya sendiri dalam bimbingan kebijaksanaan dari alam, wahyu, dan kehidupan... masih adakah kebaikan? Baiknya awak perbaiki diri gulu agar dia mempertemukan dengan orang yanglayak suatu saat nanti. amiin

Dita (Alumni SMAN 19) : saya g punya target y untuk kekasih impian. Seperti yang saya katakan tadi, jika terus mencari yang lebih, itu tidak akan dapat. Karena manusiapunya banyak kekurangan. Tapi saya suka dengan pria yang senang bermusik.

Adelina (FKM-USU) : Islam, sholeh, bertanggungjawab, mandiri, matang/ dewasa, dan pinter

8. Bagaimana pendapat anda tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan?

Dita (Alumni SMAN 19) : Laki-laki adalah pemimpin segalanya, sedangkan wanita hanya pengikut setia. Namun, kedudukan wanita sangat mulia sekali. Karena wnaita tidak hanya sebagai pengikut tapi wanita adalah istri,sahabat, dan kekasih.

Adelina (FKM-USU) : menurut saya itu sah-sah saja dalam segala hal. Karena kemapuan perempuan sudah mampu menyaingi kemampuan pria. Kecuali dalam rumah tangga. Pria tetap lebih tinggi kedudukannya.

Tuti (alumni SMAN 19) : perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Dalam Islam juga dijelakan banget. Misalnya untuk meraih pendidikan yang tinggi tapi akalu perempuan jadi pemimpin g setuju alasannya laki-laki yang jadi pemimpin dalam islam.

Mahasiswi ILKOM : tak ada dalam makna yang kaum feminis setujukan? Laki-laki dan perempuan telah diletakkan secara proporsional dalam Al-Quran, keduanya bernilai sama di hadapan Allah, hanya saja memiliki fungsi yang berbeda. Kepemimpinan laki-laki atas wanita bukan bentuk perendahan atas dasar gender, tapi faktanya membuktikan kebenaran ayat terkait kelebihan kaum pria atas selainnya.

9. Pertanyaan berikut berkaitan dengan soal sebelumnya dan ini soal terakhir. Menurut pendapat saudari, apakah kaum perempuan sampai saat ini telah memperoleh hak-haknya?

Adelina (FKM-USU) : sebagian orang sudah,namun ada juga yang tidak memperoleh hak-haknya. Seperti dalam penentuan kehamilan. Terus yang paling heboh, dari yang perempuan yang tidak memperoleh haknya seperti manohara.

Dita (Alumni SMAN 19) : tidak semua wanita mendapat hak-haknya sebagai wanita. Sebagai contoh seorang wanita yang rela berprofesi sebagai tukang ojek demi menghidupkan anak-anaknya. Padahal, pekerjaan itu tak layak untuk wanita.

Tuti (Alumni SMAN 19 ) : Belum sepenuhnya.buktinya dipedesaan yang maih ortodok masih ada perempuan yang g dapat haknya masalahnya mau melanjutkan sekolah tinggi dan berpendapat.

Mahasiswi ILKOM : Belum. Hak untuk memperoleh pembelaan atas kehormatannya, atas kesejahteraannya, atas pendidikanya, belum sama sekali!!Tapi hak2 itu tidak didapat dai perjuangan gender sebab hanya seorang Kholifah lah yang bisa mewujudkan hak-hak itu sebagai tranformasi atas pemahamannya tentang kemuliaan wanita. Kholifah yang kaan mengirim 300ribu tentara hanya untuk membela pelecahan terhadap seorang wanita. Yang mewajibkan penutup auratbagi para wanita untuk menjaga kehormatan mereka.


"aei"